Berdasarkan referensi dan pengalaman kami selama ini ada 7 hal dasar cara pemasangan paving block yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
- Pondasi tanah harus dipastikan kuat untuk menahan beban yang akan melewati paving block. Jika konblok dipasang untuk aplikasi halaman rumah, taman atau trotoar tentunya beda level pemadatan tanahnya dibandingkan aplikasi untuk lintasan kendaraan berat seperti truk trailer / container. Jika pondasi tanah turun atau amblas saat dilewati kendaraan, maka conblock yang sebagus apapun akan tampak bergelombang dan cepat rusak.
- Tentukan level permukaan paving (titik nolnya) dan tebal paving block yang akan dipakai. Jika titik nol permukaan paving dan tebal paving sudah ditentukan, maka kita dapat menentukan kedalaman tanah yang harus digali dan diurug batu. Tebal urugan batu tergantung pada struktur tanah dan beban kendaraan yang akan melintas di atas permukan conblock. Jenis material pengurugan ada beberapa jenis seperti batu makadam, batu lime stone, sirtu / sirdam / base course. Urutannya adalah batu yang lebih besar diisi dibagian paling bawah dan yang lebih kecil dilapisan atasnya. Untuk memadatkan tanah dan batu urugan biasanya menggunakan stamper kuda untuk lahan yang tidak terlalu luas atau mesin giling (wales) jika lahannya lumayan luas.
Cara Pemasangan Paving Block - Lahan yang akan dipasang konblok perlu dibuatkan saluran air untuk mengalirkan air hujan dengan lancar. Permukaan base course perlu diatur kemiringannya agar air tersebut nantinya dapat mengalir ke arah saluran tersebut. Kemiringan yang disarankan adalah untuk bentangan panjang 1 meter dibuat kemiringan setinggi 1 cm atau 1 % nya.
- Untuk dibagian lahan yang tidak ada pengunci paving, seperti dipinggir jalan yang berbatasan dengan taman atau trotoar perlu dipasang beton precast atau kanstin / kansteen.
- Lahan yang sudah dipadatkan dan dielevasi setelah itu bisa digelar abu batu setinggi 3-4 cm. Gelaran abu batu jangan terlalu tebal karena bisa turun saat dilintasi kendaraan berat. Agar ketinggian permukaan konblok rata, perlu dibatasi dengan menarik benang dari ujung ke ujung jalan berikutnya yang akan dipasang paving block.
- Setelah abu batu digelar, konblok dapat dipasang dengan motif dan pola pemasangan yang sudah direncanakan. Jika Anda senang dengan pola yang sederhana tapi terlihat elegan, salah satu pilihan yang cocok adalah menggunakan motif paving Trupave (Bata). Paving dengan motif bata ini mudah dipasang dan harganya relatif lebih murah dibanding motif lainnya seperti Hexagon, Unipave (cacing), Trihex, Ubin atau motif lainya. Dengan menggunakan motif Trupave, Anda dapat membuat banyak design / pola pemasangan paving yang menarik dan dapat dipercantik dengan kombinasi paving warna. Jangan lupa, setelah konblok terpasang, tebar lagi abu batu untuk mengisi naat dan setelah itu di stamper dengan menggunakan stamper Kodok atau Baby Roller vibro agar permukaan paving rata dan tidak bergeser.
- Pilih conbloc dengan kualitas dan mutu beton yang sesuai dengan beban kendaraan. Kuat tekan atau mutu beton paving block biasanya dalam satuan Kg/cm2 (K). PT Masterblock Indonesia membuat dua jenis paving block yaitu tipe MB setara mutu K350 untuk aplikasi Light-Medium Duty (motor/mobil, bus dan truk colt diesel ban 6) dan tipe MP setara mutu K400 untuk aplikasi Heavy Duty seperti jenis kendaraan truk trailer / container.
Selain 7 hal dasar cara pasang conblock di atas, yang tidak kalah penting adalah mencari produsen paving block yang terpercaya dan dapat diandalkan. PT Masterblock Indonesia adalah pabrik paving block yang sudah berpengalaman memproduksi Concrete Block yang Berkualitas, Kuat, Presisi dan Ekonomis. Kami memberikan harga paving block per meter dan harga paving block per meter terpasang dengan harga yang bersaing. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di 021-7561126 / 7561129, 0816944825 atau email ke info@masterblockindonesia.com.
Video Cara Pemasangan Paving Block:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar